Senin, 11 Maret 2013

Sunflower Part 2


Hubungan kami bertahan cukup lama. Namun sampai suatu hari rumput ditaman melihat kalau Bunga Matahari sedang mendekati ranting. Rumputpun segera memberitahukan aku tentang hal itu. Awalnya aku memang biasa saja,akupun tetap melanjutkan hubungan ini. Lama-kelamaan aku merasa Bunga matahari mulai berubah. Dia menjadi sangat cuek dan dingin terhadapku. Tatapannya tidak sehangat yang dulu,aku bingung dan semakin bingung setiap harinya. Aku mulai kesal dan bosan. Aku tidak tahan akan perlakuannya terhadap aku. Dia sama sekali tidak memperdulikan perasaan aku. Rasa bencipun hadir,aku sangat membenci ranting. Ranting mulai mengusik ketenanganku dan Bunga matahari berubah total. Setiap melihat ranting aku selalu meliriknya dengan tatapan tajam,tetapi ranting tidak pernah menyadari akan hal itu. Aku menyerah,aku tidak tahan lagi. Kalau bunga matahari bisa berubah mengapa aku tidak? Aku sudah bosan,aku memutuskan untuk bersikap cuek dan dingin juga terhadap Bunga matahari. Rumput terus melaporkan kedekatan ranting dengan Bunga Matahari. Aku sempat berfikir untuk mengakhiri semuanya,namun rumput bahkan semak-semakpun menyuruhkun untuk mempertahankannya.

"Apa sebenarnya salahku? Mengapa ditengah-tengah kebahagiaanku ranting harus muncul? Aku tidak pernah mengusik ranting. Tetapi kenapa dia menggangguku?"


Akhirnya hubungan inipun kandas ditengah jalan. Sekarang aku tahu apa yang aku tangisi saat itu. Pertanyaan-pertanyaan yang dulu begitu kabur dan tidak dapat dijabarkan,semua asal muara keperihan yang perlahan-lahan menyerang hati kecil ini. Semuanya terjawab sudah,sangat jelas. Bunga Matahari yang mengikat tali hubungan ini,namun dia juga yang memutuskannya. Ribuan alasan yang dilontarkan,tidak ada yang masuk kedalam logika. Karena semuanya didasari oleh kepalsuan dan kepura-puraan.

“Kamu berubah!”

Dua kata terakhir yang dia ucapkan membuat semuanya menjadi kacau. Sejahat inikah bunga matahari? Memutar balikan semua fakta yang ada,dengan mengatakan kalau aku berubah? Ya memang benar aku berubah,tapi aku berubah karena aku cemburu. Salah apabila aku cemburu? Aku benci dengan semua drama ini,aku hanya butuh sebuah kejujuran. Walaupun menyakitkan namun itu lebih baik.

“Terimakasih Bunga Matahari untuk semuanya :’) Terimakasih atas semua kenangan yang engkau ukirkan. Terimakasih,kamu berhasil membuat aku terjebak oleh panorama keindahanmu. Luka yang dulu sempat kamu tutupi,kini kau membukanya lagi. Lebih lebar.”

Hampir seluruh cara aku lakukan untuk melupakan dia. Namun apa yang aku hasilkan? Aku makin tersiksa. Tangisan menjadi-jadi semakin aku dengar dari dalam diriku. Ribuan pertanyaan sering aku pertanyakan keseluruh bunga yang ada ditaman itu. Seperti binatang yang kehilangan induknya,aku terus bertanya dan bertanya.

Akankah ia kembali kepadaku?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar