Sabtu, 09 Juni 2012

Sampai nanti :')

Hari itu harusnya jadi yang terindah buat aku. Pulang sekolah masih bisa melihat wajah papa yang menurut aku orang paling tampan didunia ini. Masih bisa tertawa saat siang,bercanda,bersenang-senang,berbagi rasa,cerita lucu,beban pikiran dan lainnya. Tetapi kenapa disaat malam,waktunya orang beristirahat tenang dan menyiapkan diri untuk hari yang lebih baru lagi pada esok hari. Papa justru harus menderita,bukan hanya papa. aku pun juga. Dengan segala tenaga yang papa punya,dia harus merasakan sakit. Bukan sakit biasa,rasa sakit yang benar-benar menyiksa hingga mulutpun tidak mampu untuk menjabarkan semuanya. Bahkan diapun sudah tidak tahu apa yang ia rasakan saat ini. seluruh tubuhnya sudah penuh dengan rasa sakit. Terutama kepalanya. Kenapa harus hari ini,kenapa harus malam ini juga? Ya Tuhan kami belum siap. Demi apapun kami hanya bisa saling menatap,menangis dan tidak mengerti apa yang harus kami lakukan.


2 hari sudah dia merasakan sakit yang teramat sangat menyiksa. Tuhan bisakah Engkau hentikan penderitaannya? lepaskan dia dari penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Biarkan dia sehat,Tuhan. Agar dia bisa kembali kedalam pelukan kami. Dan selalu mengukirkan kisah indah setiap paginya,menyanyikan alunan lagu indah pada malam. Agar kami bisa melihat tawanya lagi,senyuman indahnya dan tatapan hangatnya. Kami rindu akan kasih sayangnya. Kami hanya ingin berkumpul lagi dikeluarga kecil ini. Kami tidak ingin satupun anggota kami pergi meninggalkan kami.Ya Tuhan,akankah semuanya kembali lagi? Bisakah yang kami harapkan terjadi? Bisakah Tuhan?


Walaupun matanya tertutup kami masih melihat airmatanya jatuh perlahan dipelipisnya. Kami tahu Tuhan,rasanya pasti sangat sakit. Wajahnya yang tampan kini dihiasi oleh selang-selang besar. Badannya yang dulu terlihat gagah kini hanya bisa terbaring lemah diatas kasur. Tangannya yang dulu begitu lembut kini yang kami rasakan hanya sebuah kulit tipis yang diselimuti oleh dingin yang menusuk hingga tulang. Bibirnya yang selalu mengecup kening kami,kini begitu kering dan rapuh. Sampai kapan penderitaannya akan terus berlanjut? Tuhan,bisakah aku saja yang menggantikan posisinya? agar dia tidak merasa menderita seperti sekarang ini. Cukup aku saja yang sakit,aku tidak berperan penting dalam keluarga kecil ini. Tetapi papa adalah orang yang harus menopang keluarga kecil ini,jadi bisakah aku saja yang menggantikan posisi sakitnya. Biar penyakitnya pindah saja kedalam tubuhku ini Tuhan.

Aku tidak sanggup lagi melihatnnya terus menderita. Dia memang diam,tetapi aku tahu hatinya pasti sedang teriak menahan sakit ini. Tuhan sampai kapan permainan ini terus berlanjut?

Akhirnya................................



Sudah tidak sanggup lagi ia merasakan sakit itu. Papa pun menyerahkan raganya kepada kami,dan rohnya ia lepaskan dari tubuhnya. Agar semua rasa sakit itu bisa hilang dalam sekejap. Ya benar saja,rasa sakit itu hilang. Tetapi sekarang kami lah yang merasakan sakit. Bukan sakit disebabkan oleh penyakit. Melainkan sakit karena ditinggalkan.

Tuhan,bukan ini yang kami mau. 

Setelah tubuhnya berhenti bernafas,aku memandangi wajahnya untuk yang terakhir. Teringat dengan jelas wajahnya yang begitu hangat,ceria,dan sangat tampan. Kukecup setiap bagian diwajahnya. Kening.mata.hidng.bibir.dagunya.pipinya. Tidak terlewatkan satu milipun. Aku biarkan airmata ini membasahi wajahku.Didepan wajahnya yang kini sudah benar-benar pucat sengan sekuat tenaga aku berusaha tersenyum.

Sudahlah,yang terpenting papa sudah tidak merasakan sakit lagi. Cukup. Permainan ini sudah berakhir. Pergilah pa,tenangkan dirimu. Tidak usah perdulikan kami lagi,bahagialah disana. Bermain rianglah ditaman indah yang indah diatas sana. Berjuta-juta kilometer jauhnya,hingga mata ini pun tidak bisa menangkap diamana engkau berada sekarang. Hanya doa yang bisa kami sampaikan. Jangan nakal ya pa,kami disini menyayangimu. Selamat jalan,sampai bertemu nanti ya,aku akan menyusul kok. Segera dan secepatnya. Tapi tidak tau kapan. Tunggu aku ya,pa! :)

Terimakasih atas segalanya
Aku merindukanmu~